Malam itu sehabis Maghrib, saya mendapat kabar yang tidak mengenakan dari adik "Bapak masuk rumah sakit Mbak, tadi sempet mau pingsan trus di tensi darahnya 80/50, sekarang sedang dioksigen". Lalu sepuluh menit kemudian adik telefon lagi "Bapak dirujuk ke Purwokerto Mbak, RSUD Margono, katanya kena angin duduk". Syok sekali mendengar kabar kalau Bapak kena angin duduk. Ya Allah semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saya pun langsung meluncur dari Jakarta ke Purwokerto, malam itu juga.
Alhamdulillah,
pagi sekitar jam 9, saya sampai di Paviliun Abiyasa RSUD dr. Margono
Purwokerto, Bapak masih di IGD, masih perlu pemantauan katanya. Adik
bilang bahwa masa krisis Bapak sudah terlewati, Alhamdulillah, namun
masih perlu rawat inap beberapa hari untuk memantau kondisi Bapak. Saya
pun bertanya tentang penyakit yang diderita Bapak. Dokter menjelaskan
kalau masyarakat biasa menyebutnya dengan angin duduk, tetapi sebenarnya
itu merupakan salah satu dari penyakit jantung koroner, (mau pingsan
rasanya mendengar kata jantung koroner).
Alhamdulillah
setelah perawatan selama 5 hari, Bapak sudah mulai pulih walaupun belum sembuh
total, sekarang sedang rawat jalan di rumah.
Saya ingin berbagi sedikit pengetahuan saya tentang angin duduk ini. Seperti kata dokter kepada saya, bahwa angin duduk sebenarnya adalah penyumbatan pembuluh koroner jantung sehingga menyebabkan otot jantung tidak mendapat asupan sari makanan untuk energi dan oksigen yang cukup. Ya.. jantung itu tersusun dari otot jantung. Otot ini bergerak memompa darah dari dan ke seluruh tubuh. Untuk memompa darah, otot jantung membutuhkan energi dan oksigen, nah energi dan oksigen ini didapat juga dari darah. Maka pada jantung terdapat pembuluh darah yang mengalirkan darah berisi sari makanan dan oksigen untuk otot jantung yang disebut pembuluh arteri koronaria.
Seperti halnya pembuluh-pembuluh darah yang lain, arteri koronaria ini bisa juga tersumbat dan menyempit, bisa tersumbat karena kolesterol, lemak, pengapuran, atau darah beku. Nah, jika arteri koronaria tersumbat, maka aliran darah yang membawa sari makanan dan oksigen ke jantung juga terhalang. Hal ini menyebabkan otot jantung mengalami kekurangan energi dan oksigen. Bisa dibayangkan, jika kita saja kekurangan energi dan oksigen maka badan kita akan lemas, demikian juga otot jantung, kerjanya menjadi berkurang, gerakan memompanya juga melemah, sehingga mengakibatkan tekanan darah ke seluruh tubuh juga melemah. Tubuh selanjutnya akan kekurangan energi dan oksigen juga. Hal ini lah yang disebut sebagai penyakit jantung koroner. Jika arteri koroner tersumbat total, maka kemungkinan bisa terjadi serangan jantung.
Ini
adalah ciri-ciri orang yang terkena penyumbatan pembuluh arteri
koronaria (seperti yang Bapak ceritakan kepada saya, juga saya cari di
internet, dan tanya ke dokter) :
- Nyeri dada, dada berasa seperti di silet-silet, atau seperti ditindih oleh besi berton-ton.
- Keringat dingin bercucuran sekujur tubuh
- Mual-mual sampai muntah-muntah
- Sesak nafas, atau merasa sangat sulit untuk menarik dan membuang nafas
- Merasa sangat lemas
Ada beberapa cara untuk menjaga kita dari penyakit tersebut, diantaranya :
- Hindari stress berlebihan, bila ada masalah langsung dibicarakan dan diselesaikan
- Tidak boleh merokok atau terlalu sering menghirup asap rokok dan kendaraan bermotor. Logam berat yang dihasilkan dari proses pembakaran (dalam asap) dapat menumpuk di pembuluh darah
- Jangan mengkonsumsi belut, dan jeroan seperti hati, babat, usus, dan lainnya secara berlebihan. Bagi yang sudah pernah terkena serangan seperti di atas, alangkah baiknya untuk tidak mengkonsumsi belut dan jeroan ini sama sekali. Karena kolesterol dalam jeroan dan belut sangat tinggi.
- Berolahraga secara teratur setiap hari, minimal kita berolahraga (selain melakukan pekerjaan) selama 15 menit sehari, agar aliran darah dan metabolisme dalam tubuh menjadi lancar.
- Memperbanyak makan buah dan sayuran. Buah dan sayuran mengandung antioksidan yang bisa membersihkan darah dari lemak jenuh.
- Boleh makan daging ayam, sapi atau kerbau, tapi yang kandungan lemaknya sedikit. Oh iya, disarankan untuk menghindari konsumsi kulit.
- Pria yang memasuki usia 45 tahun.
- Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi). Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
- Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
- Diabetes melitus.
- Merokok.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Kegemukan (obesitas).
- Gaya hidup buruk (pola makan tidak teratur, kurang berolahraga, sering minum minuman beralkohol)
- Stress berlebih
Logo ini yang membuat saya panik luar biasa ketika tahu bahwa Bapak terkena serangan jantung koroner, tapi kata-kata dalam logo ini memang benar sih ya, bagaimana lagi..
Artikel dari : http://www.riskiringan.com/2013/05/angin-duduk-penyumbatan-pembuluh.html
Wah ngeri juga y kalo terkena angin duduk... Semoga kita tidak mengalaminya.
ReplyDeleteSalam dari Pulau Dollar
Iya, makanya disarankan untuk rajin olahraga, minum air putih, makan seimbang, dan tidur yg cukup :).
Delete